Analisis Usaha Abon Itik



Daging merupakan salah satu bahan pangan yang menjadi sumber protein hewani. Tingginya tingkat konsumsi daging disebabkan nilai gizi yang terkandung di dalam daging lebih banyak bila dibandingkan dengan bahan pangan lainnya. Dalam upaya pemenuhan dan perbaikan gizi masyarakat melalui konsumsi protein hewani, maka perlu pemanfataan sumber daya lokal yang optimal. Salah satu sumberdaya lokal yang ketersediaannya cukup luas tetapi belum termanfaatkan dengan baik adalah daging unggas air (itik). Daging itik merupakan komoditas hasil peternakan yang mempunyai nilai gizi tinggi, namun minat masyarakat terhadap daging itik masih rendah dibandingkan dengan daging ayam. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik daging itik yang mempunyai bau lebih amis (off flavor) dibanding ayam, untuk meningkatkan nilai tambah daging itik dapat diupayakan dengan teknik dan variasi pengolahan yang kiranya dapat mengurangi off flavor. Abon merupakan salah satu jenis produk olahan makanan kering dapat meningkatkan nilai dari daging itik

Daging itik merupakan salah satu sumber protein hewani.
Pemanfataan sumber daya lokal
Pengolahan




Tahap Pembuatan Abon
1.        Daging sebanyak 3 kg dicuci kemudian direbus untuk mematangkan.
2.        Setelah perebusan, daging ditiriskan untuk menurunkan air yang masih tersisa.
3.        Daging yang telah direbus kemudian dicabik menjadi serat-serat halus.
4.        Setelah tekstur daging menjadi serat-serat halus, kemudian dimasak dengan santan dan bumbu-bumbu yang sebelumnya telah dihaluskan dan ditumis sambil diaduk-aduk hingga santan kering dan bumbunya meresap.
5.        Setelah diberi bumbu dan santan kemudian daging digoreng
6.   Selama digoreng, bahan diaduk-aduk agar matang secara merata sampai berwarna cokelat kekuning-kuningan.
7.  Setelah selesai digoreng kemudian dilakukan penirisan minyak/pres menggunakan spinner, selanjutnya dipisah-pisahkan supaya tidak merekat. 
8.   Abon yang telah ditiriskan minyaknya kemudian dikemas menggunakan plastik 

Pengolah Abon menggunakan daging itik masih jarang ditemukan, karena masyarakat hanya mengenal olahan abon menggunakan daging sapi dan ayam, padahal kandungan gizi daging itik memiliki kadar protein yang tidak berbeda jauh dengan daging ayam, yaitu pada daging itik berkisar antara 18,6–20,8%, sedangkan pada daging ayam sebesar 21,4–22.6%. Padahal dengan mengolah daging itik menjadi abon dapat meningkatkan nilai tambah daging itik dan dapat mengurangi off flavor dari daging itik sehingga dapat meningkatkan selera konsumen.
Produk abon merupakan suatu produk yang sudah banyak ditemui dipasaran. Umunya abon terbuat dari daging sapi, namun tidak menutup kemungkinan bahwa abon itik banyak juga diminati karena suatu trobosan baru dalam pembuatan abon karena masih jarangnya pembuatan abon menggunakan daging itik. Abon adalah olahan tradisional masyarakat indonesia, dengan begitu pastinya Abon sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dari kalangan atas sampai kalangan masyarakat ekonomi menengah, sebagai lauk makanan pendamping nasi. Prospek usaha abon Itik ini sangat menjanjikan.  Dari prospek diatas maka didapatkan analisis ekonominya :

ANALISIS USAHA ABON ITIK

A.  Biaya-biaya
1.    Biaya Investasi
No
Unit
Jumlah Unit
Harga/unit (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
1
Rumah
1
150,000,000
150,000,000
2
Motor
1
17,000,000
17,000,000
3
Spinner
1
2,500,000
2,500,000
4
Wajan
3
50,000
150,000
5
Panci
2
55,000
110,000
6
Kompor Gas
2
100,000
200,000
7
Peniris
3
15,000
45,000
8
Solet
3
15,000
45,000
9
Blender
2
100,000
200,000
10
Sealer
1
300,000
300,000
11
Timbangan
2
80,000
160,000

Total Biaya


170,710,000

2.    Biaya Variabel
No
Barang
Jumlah Unit
Harga/unit (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
1
Itik petelur afkir
10
ekor
50,000.00
500,000
2
Sereh
13
batang
1,000.00
13,000
3
Gula pasir
1
kg
12,000.00
12,000
4
Minyak goreng
5.5
liter
5,000.00
27,500
5
Lpg
1
tabung
18,000.00
18,000
6
Penyedap rasa
5
bungkus
500.00
2,500
7
Bawang putih
18
siung
500.00
9,000
8
Jahe
5
ruas
500.00
2,500
9
Jeruk nipis
9
buah
2,000.00
18,000
10
Kencur
5
ruas
500.00
2,500
11
Asam jawa
5
sachet
500.00
2,500
12
Kayu manis
3
batang
2,000.00
6,000
13
Daun salam
15
lembar
200.00
3,000
14
Lengkuas
3
ruas
500.00
1,500
15
Ketumbar
5
sachet
1,000.00
5,000
16
Santan
2
bungkus
5,000.00
10,000
17
Bawang merah
30
siung
500.00
15,000
18
Garam
1
sachet
5,000.00
5,000
19
Listrik
1
hari
10,000.00
10,000
20
Plastik
5
bungkus
8,000.00
40,000

Total Biaya/hari


703,000

Total biaya/ tahun


202,464,000

3.    Biaya Tetap
No
Unit
Penyusutan
Harga/unit (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
1
Rumah
5%
150,000,000
7,500,000
2
Motor
5%
17,000,000
850,000
3
Mesin
5%
2,500,000
125,000
4
Wajan
5%
150,000
7,500
5
Panci
5%
110,000
5,500
6
Kompor Gas
5%
200,000
10,000
7
Penirisan
5%
45,000
2,250
8
Solet
5%
45,000
2,250
9
Blender
5%
200,000
10,000
10
Mesin Sealer
5%
300,000
15,000
11
Timbangan
5%
160,000
8,000
12
Biaya tenaga kerja (2 orang x 12 bulan)
24
500,000
12,000,000

Total Biaya


20,535,500

Total Biaya (Pengeluaran)
Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 20,535,500 + Rp 202,464,000
                                                = Rp 222,999,500

Modal
Total Biaya +Biaya Investasi = Rp 222,999,500+ Rp 170,710,000
                                               = Rp 393,709,500

jumlah produk
12/hari
288/bulan
3456/ tahun
  
Penerimaan
Produk Utama



Penjualan abon
1 bungkus
250 g
48,000/satuan abon

1 hari
12 bungkus
576,000/ hari

1 bulan
24 hari
13,824,000/bulan

1 tahun
12 bulan
165,888,000/tahun
Produk sampingan



Penjualan hati dan rempela goreng
1bungkus
1 ekor
12,000/satuan

10 bungkus
10 ekor
120,000/hari

1 bulan
24 hari
2,880,000/bulan

1 tahun
12 bulan
34,560,000/tahun
Penjualan kepala goring
1 ekor
1 bungkus
5,000/satuan

10 bungkus
10 ekor
50,000/hari

1 bulan
24 hari
1,200,000/bulan

1 tahun
12 bulan
14,400,000/tahun
Penjulaan tulang
1 ekor
0,5 kg
12,000

1 hari
5 kg
60,000/hari

1 bulan
24 hari
1,440,000/bulan

1 tahun
12
 17,280,000/tahun
Jumlah total= Produk Utama + Produk sampingan
Rp 165,888,000+ Rp 34,560,000+ Rp 14,400,000 +Rp 17,280,000
=Rp 232,128,000
Harga Pokok = Total biaya : jumlah produk yang dihasilkan                                
                        = Rp 222,999,500 : 3456
                        = 64,525                     
Keuntungan  = Penerimaan – Pengeluaran
            = Rp 232,128,000 – Rp 222,999,500
= Rp 9,128,500
Efisiensi Biaya (R/C) = Penerimaan  / Pengeluaran
                                      = Rp 232, 128,000 / Rp 222,999,500
       = 1,04

Keterangan : bila analisis (R/C) .> 1maka penggunaan biaya telah efisien    

Rentrabilitas           = Keuntungan    x 100%
                                      Modal
                                  = Rp 9,128,500   x 100%
       Rp 393,709,500
Bep Rupiah         = Total Biaya/ Produksi Total
                             = 222,999,500 / 3456
                           =  64,525
Bep dalam Produk = Total biaya / Harga jual per unit
                               = 222,999,500 / 165,888,000
                               = 1,34
Payback period       = (Modal / keuntungan) x 1 tahun
                                = (Rp 393,709,500 / Rp 9,128,500) x 1 tahun = 43,13



                                    -----------------------SEKIAN-------------------------
                                                                   --M.A--



Comments

Popular Posts