Analisis Usaha Sapi Bali
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ternak
sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil bahan
makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan penting artinya
di dalam kehidupan masyarakat.Seekor atau kelompok ternak sapi bisa
menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai bahan makanan berupa
daging, disamping hasil ikutan lainnya seperti pupuk kandang, kulit, tulang dan
lain sebagainya.Daging sangat besar manfaatnya bagi pemenuhan gizi berupa
protein hewani.Usaha penggemukan sapi di Indonesia saat ini sangat berkembang
dilihat dengan semakin banyaknya masyarakat maupun daerah yang mengusahakan
penggemukan sapi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang
diikuti peningkatan penghasilan per kapita menjadikan masyarakat semakin
menyadari arti gizi yang menyebabkan pergeseran pola makan masyarakat dari
mengkonsumsi kabrohidrat ke protein (hewani), berupa daging, telur dan susu.
Permasalahan utama pada usaha penggemukan sapi di Indonesia adalah jumlah sapi
yang ada di Indonesia belum bisa mencukupi permintaan dalam negeri, sehingga
perlu ditutupi oleh impor sapi.
Perlunya
pemeliharaan sapi lokal untuk meningkatkan jumlah sapi yang ada di Indonesia
salah satunya adalah dengan usaha pemeliharaan sapi bali. Sapi bali merupakan salah
satu plasma nutfah yang ada di Indonesia yang telah lma dibudidayakan dan telah
menyebar ke berbagai penjuru nusantara. Adaptabilitas sapi bali terhadap iklim
dan lingkungan tropis tidak diragukan lagi. Sapi bali juga merupakan potensi
lokal yang mempunyai nilai jual tinggi dalam sector agribisnis peternakan.
Penggemukan sapi bali merupakan salah satu usaha peternakan yang mempunyai
prospek yang masih sangat bagus karena kebutuhan maupun permintaan daging
cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan juga dikarenakan meningkatnya
kesadaran serta tingkat pendapatan masyarakat. Sapi bali jika ditinjau dari karakteristik
karkas digolongkan sebagai sapi pedaging ideal karena mempunyai bentuk badan
yang kompak dan serasai, sapi bali jugadianggap lebih baik sebagai ternak pada
iklim tropis.
II.
RENCANA PENGGEMUKAN SAPI BALI
2.1Teknis
Produksi
Usaha
penggemukan sapi ini berskala 50 ekor sapi dengan bobot awal antara 300
kg/ekor.Penggemukan dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan.Target pencapaian
bobot badan harian (PBBH) adalah 1 kg per ekor.Sehingga pada akhir periode
penggemukan bobot sapi yang diharapkan mencapai 390 kg/ekor.Apabila permintaan
pasar terus meningkat, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan usaha ini
dalam skala yang lebih besar.
2.2 Pemilihan Bibit Sapi Bali
Bakalan
sapi yang akan digunakan yaitu sapi Bali. Pemilihan sapi Bali diharapkan target
pertambahan bobot badan harian (PBBH) bisa mencapai 1 kg/hari. Sapi yang
digemukkan adalah sapi jantan yang berumur 2 tahun.Pada umur ini, kualitas
dagingnya amat baik clan tidak alot dengan rata-rata bobot badan sekitar± 300
kg/ekor. Sapi Bali memiliki harga beli disekitar Rp 42.000/kg atau harga bobot hidup Rp 12.600,000/ekor. Harga jual sapi hidup
sapi Bali berada pada angka Rp 48.000/kg.
Sapi
bali merupakan sapi ,lokal dengan penampilan produksi yang cukup tinggi.
Penyebaran telah meluas di seluruh Indonesia, asal usul sapi bali ini adalah
banteng (Bos sandaicus) yang telah mengalami penjinakan atau domestifikasi
selama bertahun tahun. Proses domestifikasi yang cukup lama diduga sebagai
penyebab sapi Bali lebih kecil dibandingkan dengan banteng. Sapi Bali mempunyai
cirri cirri fisik yang seragam, cirri cirri sapi Bali pada umumnya adalah
sebagai berikut:
1.
Sapi Bali jantan dan sapi Bali betina
dilahirkan dengan warna bulu merah bata denagn garis hitam di sepanjang
punggung yang disebut garis belut. Warna sapi jantan berubah menjadi gelap pada
umur 12-18 bulan sampai mendekati hitam pada saat dewasa, kecuali sapi jantan
yang dikastrasi akan tetap berwarna coklat, sedangak wrna sapi betina relative
tetap.
2.
Sapi Bali tidak berpunuk
3.
Sapi Bali pada umumnya terdapat warna
merah putih pada bagian pantatnya, bagian bawah (perut), keempat kaki bawah (white stocking) sampai diatas kuku,
bagian dalam telinga dan pada pinggiran bibir atas.
4.
Keunggulan sapi bali lainya adalah sapi
bali mudah beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga sering disebut ternak
perintis
5.
Memiliki daya adaptasi yang sangat
tinggi terhadap lingkungan yang kurang baik seperti dapat menmanfaatkan pakan
dengan kualitas rendah, mempunyai fertilitas yang sangat baik dan presentase
karkas yang tinggi yaitu 52-57,7% (Radiastuti, 2012)
Pemilihan sapi
bali jantan untuk bibit dipilih sapi dara yang penampilannya mencerminkan sapi
yang sehat, matanya jernih, selaputnya tidak kotor atau merah, bulu badannya
halus serta mengkilat, kondisi tubuhnya padat berisi, tapi tidak gemuk, bagian
leher dan bahunya lebar, bagian dada lebar, dalam dan menonjol ke depan. Untuk
sapi jantan digemukkan dipilih sapi jantan yang berat lahirnya tinggi dan
memiliki pertumbuhan yang cepat, berkaki pendek dengan kondisi tubuh yang baik
dan berbentuk segi empat, bagian bahu dan bagian lehernya lebar, bagian dada
lebar, dalam, dan menonjol ke depan. Ciri sapi potong yang baik adalah ukuran
badan panjang dan dalam, bentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bagian
depan, tengah dan belakang serasi, garis badan atas dan bawah sejajar, paha
sampai pergelangan penuh berisi daging, dada lebar dan dalam serta menonjol ke
depan, kaki besar, pendek dan kokoh (Sampurna, 2013).
2.3
Pemberian Pakan
Pakan
diberikan dengan melihat tabel kebutuhan pakan pada sapi bobot badan 300 kg
dengan pbbh 1 kg per ekor membutuhkan Bk 7,5 kg atau 2,5 % bobot tubuh dalam
bentuk bahan kering (BK). Jenis pakan yang akan diberikan berupa hijauan dan
konsentrat dengan perbandingan 40: 60. Pakan hijauan berupa rumput gajah yang
bersumber , Rumput gajah dipilih karena kualitas dan daya tahannya. Pemberian
sebanyak 3 kali yaitu pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 wib
Konsentrat
yang akan digunakan merupakan konsentrat yang dicampur dan diformulasikan
sendiri terdiri dari dedak padi dan bungkil kelapa. Perbandingan pemberian
dedak padi dan bungkil kelapa secara BK adalah 70 : 30. Harga konsentrat yang
terdiri dari dedak padi dan bungkil kelapa adalah Rp 3.000/kg.pemberian
konsentrat dedak padi dan bungkil kelapa 3.66 dan 1.56/ekor/as feed dan untuk
rumput gajah sebanyak 16.66 /ekor/as feed. Total pemberian pakan sebanyak 21.89
kg/hari untuk lebih jelasnya dapat dulihat di tabel pemberian pakan.
Tabel Pemberian pakan
|
as feed
|
Tdn
|
Pk
|
ca
|
p
|
Bk
|
r gajah
|
16.66667
|
8.5
|
1.516667
|
0.085
|
0.085
|
3
|
b kelapa
|
1.569767
|
1.14593
|
0.33907
|
0.025901
|
0.003297
|
1.35
|
dedak padi
|
3.662791
|
2.96686
|
0.505465
|
0.004395
|
0.055308
|
3.15
|
pemberian
|
21.89922
|
12.61279
|
2.361202
|
0.115297
|
0.143605
|
7.5
|
2.4
Pemberian Air Minum
Pemberian
minum diberikan secara ad libitum.Air minum ini berasal dari sumber air yang
didapatkan dari penggalian tanah sampai kedalaman 100 eter, sehingga air ini
merupakan air bersih bebeas dari bahan kimia. Air minum selalau tersedia
setiapa waktu karena sapi sangat membutuhkan air dalam membantu proses mencerna
pakan dan supaya sapi tidak dehidrasi. ( siregar, 1994) mengatakan begitu besar
peranan air di dalam tubuh ternak sehingga apabila ternakkekuranagan air 10%
dari jumlah kandungan air yang terdapat dalam tubuh ternak dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. Apabila kekuranagn air itu mencapai 20% maka dapat
menimbulkan kematian. Kebutuhan air pada ternak ruminansia khususnya tergantung
pada berbagai factor yaitu keadaan ransum yang diberikan, suhu udara, produksi
susu dan besar tubuh.
2.5Perkandangan
Kandang
bagi sapi merupakan sarana yang diperlukan, kandang berfungsi sebagai tempat
istirahat yang nyaman bagi ternak. Beberapa hal yang harus diperhatikan
mengenai kandang diantaranya adalah desain lay out, kapasitas dan materi
bangunan kandang terutama lantai dan atap kandang. Kesemuanya harus
diperhatikan dalam rangka mempermudah alur kegiatan pemeliharaan mulai dari
kedatangan bakalan, kemeudahan proses pemberian pakan ternak dan minum,
sekaligus menyangkut kemudahan membersihkan kandang baik dari sisa kotoran
makanan dan genangan air serta persiapan pengangkutan sapi yang siap dijual
(Rahmat, 2005). Tipe kandangan berdasarkan jenisnya da dua yaitu kandang
tunggal dan kandang barak, dalam pemeliharaan penggemukan sapi potong ini
menggunakan kandang barak.
3.1.
Rencana Alokasi Modal
Modal
awal merupakan anggaran yang harus dipenuhi agar usaha yang diinginkan dapat berjalan.Rencana
alokasi modal usaha penggemukan sapi Bali dapat dilihat pada tabel.
Tabel. Rencana modal
usaha penggemukan sapi Bali
Keterangan
|
Jumlah Unit
|
Harga Satuan (Rp)
|
Total (Rp)
|
Bangunan
|
|||
Kandang
|
1 unit
|
50.000.000
|
50.000.000
|
Gudang
|
1 unit
|
20.000.000
|
20.000.000
|
Kemas
|
1 unit
|
15.000.000
|
15.000.000
|
Kantor
|
1 unit
|
30.000.000
|
30.000.000
|
Peralatan
|
|||
Sekop
|
8 unit
|
150.000
|
900.000
|
Pompa Air
|
3 unit
|
1.200.000
|
3,600.000
|
Sapu Lidi
|
4 unit
|
20.000
|
80.000
|
Ember
|
20 unit
|
20.000
|
300.000
|
Selang Air
|
5 unit
|
100.000
|
500.000
|
Lampu
|
50 unit
|
35.000
|
1.500.000
|
Penyerok
|
12 unit
|
30.000
|
240.000
|
Indikator Timbangan
|
1 unit
|
1.150.000
|
1.150.000
|
Timbangan Sapi
|
1 unit
|
20.000.000
|
20.000.000
|
TOTAL
|
143.270.000
|
||
|
3.2.
Rencana Penjualan
Penjualan
sapi akan dilakukan dibulan ke 3 dengan jumlah 50 ekor. Penjualan dilakukan
pada akhir bulan ke tiga pada masa pemeliharaan dan bulan berikutnya kandang
langsung diisi kembali oleh sapi dengan populasi yang sama. Rencana penjualan
dapat dilihat pada tabel.
Tabel Rencana penjualan sapi
Bulan 1
|
50
|
Bulan 4
|
50
|
Bulan 7
|
50
|
Bulan 10
|
50
|
Bulan
2
|
50
|
Bulan 5
|
50
|
Bulan 8
|
50
|
Bulan 11
|
50
|
Bulan
3
|
50
|
Bulan 6
|
50
|
Bulan 9
|
50
|
Bulan 12
|
50
|
Keterangan
:
Merah : Check in sapi
Kuning : Check out sapi (dijual)
3.3.
Analisis Ekonomi
3.3.1.
Penerimaan
Penerimaan
adalah hasil penjualan komoditas yang diusahakan. Berikut adalah perhitungan
penerimaan pada periode pertama :
Penerimaan = 50
ekor × 390 kg × Rp 48.000/kg = Rp 936.000.000
3.3.2. Biaya tetap
Biaya
tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan produksi dan dapat
berulang ulang dipergunakan. Biaya tetap antara lain berupa lahan usaha,
kandang, peralatan dan sarana transportasi (Siregar, 2008) . Biaya tetap yang dipergunakan dalam
masa satu periode (3 bulan) adalah Rp 34.816.962
Perhitungan biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan, gaji karyawan, dan bunga
pinjaman.Biaya penyusutan dapat dilihat pada tabel.
Tabel
. Biaya penyusutan perbulan
Keterangan
|
Unit
|
Nilai Baru
|
Total Nilai
|
Nilai Sisa/Unit
|
Total Sisa
|
Daya Tahan (Bulan)
|
Penyusutan (Rp/Bulan)
|
Pompa Air
|
3
|
1.200.000
|
3.600.000
|
500.000
|
1.500.000
|
60Bulan
|
35.000
|
Kandang
|
1
|
50.000.000
|
50.000.000
|
10.000.000
|
10.000.000
|
120Bulan
|
333.333
|
Gudang
|
1
|
20.000.000
|
20.000.000
|
5.000.000
|
5.000.000
|
120Bulan
|
125.000
|
Kemas
|
1
|
15.000.000
|
15.000.000
|
4.000.000
|
4.000.000
|
120Bulan
|
91.667
|
Kantor
|
1
|
30.000.000
|
30.000.000
|
8.000.000
|
8.000.000
|
120Bulan
|
183.333
|
Sekop
|
6
|
150.000
|
900.000
|
15.000
|
90.000
|
8Bulan
|
101.250
|
Sapu
|
4
|
20.000
|
80.000
|
2.000
|
8.000
|
6Bulan
|
14.400
|
Ember
|
20
|
15.000
|
300.000
|
2.000
|
40.000
|
8Bulan
|
32.500
|
Selang Air
|
5
|
100.000
|
500.000
|
10.000
|
50.000
|
8Bulan
|
56.250
|
Lampu
|
50
|
30.000
|
1.500.000
|
3.500
|
175.000
|
12Bulan
|
110.417
|
Penyerok
|
8
|
30.000
|
240.000
|
8.000
|
64.000
|
8Bulan
|
22.000
|
Indikator Timbangan
|
1
|
1.150.000
|
1.150.000
|
300.000
|
300.000
|
60Bulan
|
14.167
|
Timbangan
|
1
|
20.000.000
|
20.000.000
|
4.000.000
|
4.000.000
|
120Bulan
|
133.333
|
143.270.000
|
33.227.000
|
1.252.650
|
Gaji karyawan merupakan bagian dari biaya operasional
yang harus dikeluarkan setiap bulannya.Gaji karyawan ditetapkan berdasarkan
tingkat pendidikan, tanggung jawab dan tugas yang di embannya.Jumlah karyawan
yang dipekerjakan adalah 4 orang. Biaya operasional gaji karyawan dapat
dilihat pada tabel .
Tabel
. Perhitungan gaji karyawan perbulan
Posisi
|
Gaji (Rp)
|
Jumlah
|
Total (Rp)
|
Manajer
|
4.000.000
|
1
|
4.000.000
|
Supervisor
|
3.000.000
|
1
|
3.000.000
|
Anak Kandang
|
990.000
|
2
|
1.980.000
|
Total
|
4
|
8.980.000
|
Bunga bank merupakan bagian biaya yang harus
dikeluarkan setiap bulannnya. Hal tersebut menjadi ketetapan untuk setiap orang yang mengajukan pinjaman
kredit usaha. Bunga bank di perhitungkan berdasarkan suku bunga dasar kredit
bank BRI yaitu 11,50% /tahun. Perhitungan bunga bank yang dikeluarkan tiap
bulannya sebagai berikut :
Bunga bank = modal x bunga /12 bulan
= 143.270.000 x11.50% / 12
=
Rp1.373.004/bulan
Biaya tetap pada satu periode pemeliharaan dapat
dilihat pada tabel
Tabel. Biaya tetap satu periode
Keterangan
|
Biaya
|
bulan
|
Total
|
Penyusutan
|
1.252.650
|
3
|
3.757.950
|
Gaji
|
8.980.000
|
3
|
26.940.000
|
Bunga
|
1.373.004
|
3
|
4.119.012
|
Jumlah
|
|
|
34.816.962
|
3.3.3.
Biaya Varibel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara
proporsional dengan kuantitas volume produksi atau penjualan. Biaya variabel
akan ikut bertambah sebesar perubahan kuantitas dikalikan biaya variabel
persatuan. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh adalah Rp833.000.000
Biaya varibel yang dikeluarkan terdiri dari biaya
pembelian sapi bakalan, konsentrat, obat-obatan, listrik, transpotasi, dan
pupuk urea. Berikut adalah perhitungan biaya variabel :
Vit.
B kompleks = (0,05ml x300 kg x 50 ekor dibagi 100 ml) × Rp 21.000
= Rp 157.500
Medoxy
L = (10 ml x 50 ekor dibagi 100 ml) × Rp 30.000
= Rp 150.000
Gusanex
Spray = 10 buah × Rp 145.000
= Rp 1.450.000
Obat-obatan = 157.500 + 150.000 + 1.450.000 =
Rp 1.757.500
Sapi bakalan =
50 ekor × 390 kg/ekor × Rp 42.000/kg =
Rp 819.000.000
Pakan
= 1.111.434 kg/50ekor/hari x
3 bulan = 3.334.302
Listrik
= Rp 2.000.000 × 3 bulan = Rp 6.000.000
Transportasi = Rp 1.000.000 × 3 bulan = Rp 3.000.000 +
Jumlah
= Rp 833.000.000
3.3.4.
Total Biaya Produksi (Pengeluaran)
Pengeluran = Biaya Tetap + Biaya Variabel
=
Rp 34.816.962+ Rp 833.000.000
= Rp 867.800.000
3.3.5.
Keuntungan dalam Satu Periode
Pendapatan
= Penerimaan – Biaya Produksi
= Rp 936.000.000–
Rp 867.800.000 = Rp 68.200.000
3.3.6. R/C Ratio
Return
to Cost Ratio (R/C Ratio) merupakan perbandingan antara penerimaan dengan
pengeluaran yang menunjukan penerimaan untuk setiap satu rupiah. Tingkat
keuntungan relatif dapat diukur dengan analisis imbangan penerimaan dengan
biaya atau analisis R/C Ratio (Riyanto, 2001). Perhitungan R/C Ratio dapat
dilihat pada penjelasan berikut ini :
R/C
Ratio = penerimaan / total biaya produksi
= 936.000.000/867.800.000
=
1,07
3.3.7. Rentabilitas
Rentabilitas
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu (Riyanto, 2001).Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka
rentabilitas sebesar 0.06
%. Hal tersebut menunjukan bahwa modal yang digunakan untuk menjalankan usaha tidak efisien dibandingkan jika modal
disimpan di bank dalam bentuk deposito dengan suku bunga bank yang bernilai
11,50 %. Perhitungan rentabilitas dapat dilihat pada perhitungan sebagai
berikut :
= laba/ modal x100 %
= 68.200.000/976.270.000 x 100%
= 0,06 %
3.3.8.
Biaya Variabel per unit Produk (kg BH)
= biaya variabel/kg produk terjual
= 833.000.000/ 390kg x 50 ekor
= Rp 42717/kg
3.3.9.
Break Even Point (BEP)
Break
Even Point (BEP) adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara
biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan (Riyanto, 2001).
Analisis BEP digunakan dengan tujuan untuk mengetahui berapa minimal perusahaan
menghasilkan dan menjual produk agar tidak mengalami kerugian atau sering
disebut titik impas yaitu keadaan perusahaan tidak mengalami untung dan juga
tidak mengalami rugi. Penghitungan BEP produk pada usaha penggemukan sapi bali
adalah 6.590
kg atau 16
ekor sapi. Break Even Point (BEP) dalam rupiah adalah Rp 290.141.350.
Perhitungan BEP dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini :
BEP produk = biaya tetap dibagi (harga jualper kg BH - biaya variabel per kg BH)
= 34.816.962 / (RP 48.000- RP 42717
=
6590kg BH jual
= 6590 / 390
= 16,8 ---- 16 ekor
BEP dalam Rupiah = biaya tetap / ( 1- (biaya variabel per unit / harga jual per satuan)
= Rp 34. 816.962/ (1- (Rp 42717/ Rp 48.000)
=Rp 290.141.350
DAFTAR
PUSTAKA
Radiastuti,
R. F. 2012. Manajemen Pemeliharaan Sapi
di Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Bali Kabupaten Jembranan Provinsi Bali.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Riyanto.
2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
BPFE.Yogyakarta.
Sampurna,
I.P. 2013.Menentukan Standar Sapi Bali
Berdasarkan Pola Pertumbuhan dan Kedekatan Hubungan DimensiTubuhnya.
Universitas Udayana. Bali.
Siregar.
2008. Penggemukan Sapi. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Lampiran.
Tabel Kebutuhan Pakan
bobot 300 kg
Bobot
|
Adg
|
bk
|
tdn
|
pk
|
ca
|
p
|
300
|
1
|
7.5
|
5
|
819
|
28
|
20
|
|
|
bk
|
Hijauan
|
40%
|
3
|
Konsentrat
|
60%
|
4.5
|
b kelapa
|
30%
|
1.35
|
dedak padi
|
70%
|
3.15
|
Kandungan Nutrisi
|
tdn
|
Pk
|
ca
|
p
|
r gajah
|
51%
|
9.10%
|
0.51%
|
0.51%
|
b kelapa
|
73%
|
21.60%
|
1.65%
|
0.21%
|
dedak padi
|
81%
|
13.80%
|
0.12%
|
1.51%
|
Pemberian Pakan
|
as feed
|
tdn
|
pk
|
ca
|
p
|
bk
|
r gajah
|
16.66667
|
8.5
|
1.516667
|
0.085
|
0.085
|
3
|
b kelapa
|
1.569767
|
1.14593
|
0.33907
|
0.025901
|
0.003297
|
1.35
|
dedak padi
|
3.662791
|
2.96686
|
0.505465
|
0.004395
|
0.055308
|
3.15
|
Pemberian
|
21.89922
|
12.61279
|
2.361202
|
0.115297
|
0.143605
|
7.5
|
Evaulasi Pemberian Pakan
Evaulasi
|
bk
|
tdn
|
pk
|
ca
|
p
|
Kebutuhan
|
7.5
|
5
|
819
|
28
|
20
|
Pemberian
|
7.5
|
12.61
|
2.36
|
0.11
|
0.14
|
Selisih
|
0
|
-7.61
|
816.64
|
27.89
|
19.86
|
Pakan
|
Bk(kg)
|
Bk Pakan
|
As feed/ekor
|
Total pakan/hari
|
Harga pakan
|
Biaya pakan/hari
|
Bungkil kelapa
|
1.35
|
86
|
1.57 kg
|
78.49 kg
|
1000
|
Rp 78.488
|
Dedak padi
|
3.15
|
86
|
3.66 kg
|
183.14 kg
|
2000
|
Rp 366.279
|
Rumput gajah
|
3
|
18
|
16.67 kg
|
833.33 kg
|
800
|
Rp 666.67
|
total
|
|
|
21.90 kg
|
1094.96 kg
|
|
Rp 1.111.434
|
aslamu alaikum wr wb..
ReplyDeletebismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis
dan berbagi kepada teman2 melalui tempat ini,
sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga
dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki,
namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang,
hingga suaatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yang saya punya,
akhirnya saya menanggung hutang ke pelanggan-pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 600 juta ,
saya sudah stress dan hampir bunuh diri anak saya 3 orang masih sekolah di smp / sma dan juga anak sememtarah kuliah,tapi suami saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anaka-naknya ditengah tagihan hutang yang menumpuk,
demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue,
ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman
dan bercerita kepadanya, alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya.
dulu katanya dia juga seperti saya setelah bergabung dalam Program Hibah Uang Gaib hidupnya kembali sukses.
awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama satu minggu saya berpikir
dan melihat langsung hasilnya, `
saya akhirnya bergabung dangan mengunjungi website di www.danagaib.xtgem.com semua petunjuknya saya ikuti dan hanya 1 hari astagfirullahallazim,
alhamdulilah demi allah dan anak saya,
akhirnya 5m yang saya minta benar benar ada di tangan saya,
semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
kini saya kembali sukses terimaksih saya tidak akan melupakan jasa ini.
jika kalian ingin seperti saya, yakin dan percaya insya allah,
saya sudah buktikan kunjungi website www.danagaib.xtgem.com atau KLIK DISINI